Thursday, October 2, 2014

Ibu yang Merindukan Anaknya

Sudah terlalu biasa berpikir dengan hanya berpijakan pada untung dan rugi
Sudah terlalu terbiasa berpikir dengan hanya mempertimbangkan selesainya misi
Akan tetapi masih saja ada perasaan yang tidak dapat dikelabuhi

Meskipun kau tak peduli,
Sekian lama tak peduli, bahkan telah meniadakannya
Tentang logika kasih sayang ibu
Tetap saja sudah selayaknya ibu berkasih sayang dan merasa iba terhadap anaknya

“Apabila dia menelepon, satu saat saya tanyakan apakah dia sudah makan. Saat dia menjawab belum, saya langsung menangis.” Begitulah kurang lebih yang ibu itu ungkapkan. Ini terjadi lebih dari satu bulan yang lalu saat saya menjalani masa KKN. Di sana ada seorang ibu yang memiliki dua orang anak dan keduanya tengah pergi merantau ke ibu kota. Sekilas memang ibu itu selalu tampak ceria apabila berbincang-bincang dengan kami –mahasiswa KKN. Akan tetapi satu saat ketika saya sedang membantu beliau mengerjakan pekerjaan rumah, begitu saja beliau menyinggung masalah anaknya. Beliau mengungkapkan bahwa kebersamaan dengan mahasiswa KKN mengingatkan dirinya mengenai anak-anaknya.

Kata-kata itu begitu saja terlontar dari beliau. Tersentak saya mendengarnya. Saya teringat dengan ibu saya begitu mendengar perkataan ibu tadi. Dalam hati saya bergumam, “ini memang perasaan seorang ibu.” Kejadian ini mengingatkan saya bahwa kasih sayang ibu adalah kasih sayang yang tulus dan tak tergantikan. Bahkan ia tidak terbatas jarak. Kasih sayang ibu yang tak kenal henti, hendaknya menjadi pengingat bagi kita jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan yang masih diberikan oleh Allah untuk membalas kasih sayang tersebut bagaimanapun keadaan orang tua kita. Bahkan apabila sampai waktunya nanti orang tua kita telah sampai pada satu keadaan yang mencegahnya untuk berperilaku seperti biasa, atau mereka telah berusia lanjut dan tidak bisa melakukan apa-apa, maka pada saat itu kesempatan kita sebagai seorang anak untuk memberikan kasih sayang kita yang sepenuhnya sebagaimana mereka memberikan kasih sayang yang sepenuhnya pada saat kita kecil, pada saat kita belum bisa melakukan apa-apa.


Bersyukurlah mereka yang masih diberi kesempatan untuk berbakti kepada orang tua dengan terus berkasih sayang kepada keduanya dan mendoakan kebaikan baginya. 

No comments:

Post a Comment