Hari ini
merupakan hari yang berbahagia bagi umat muslim Indonesia karena hari ini
merupakan hari raya dari dua hari raya umat Islam yaitu hari raya Idul Adhha. Pada
hari ini orang islam berbondong-bondong datang ke tanah lapang untuk
melaksanakan salat id di daerahnya masing-masing. Selepas salat id ada yang
langsung menyembelih hewan-hewan kurbannya ada yang menangguhkan penyembelihan
hewan sampai satu, dua atau tiga hari ke depan.
Seperti tahun-tahun
sebelumnya, pada saat Idul Adhha, saya pulang ke rumah orang tua saya dan
merayakan Idul Adhha di sana. Singkat cerita, saya sudah akan kembali ke tanah
perantauan di Yogyakarta. Saat saya hendak berpamitan, ibu memberikan sekotak olahan
daging sapi kurban berupa terik daging sapi. Jumlahnya cukup banyak. Paling
tidak bisa dijadikan lauk pauk satu orang untuk tiga hari. Saat itu juga saya
sudah membayangkan bagaimana saya akan menghabiskan olahan daging kurban
tersebut: membeli nasi dan sayur di warung sementara lauknya dengan olahan
tadi.
Sesampainya di
Jogja, di luar dugaan warung-warung makan di sekitar kontrakan tutup bahkan ada
yang sampai dua hari tidak buka. Batin saya, “wah ini daging mau disain ya?
Masak dimakan tanpa nasi?” Saat saya beri tahukan kepada teman satu kontrakan
bahwa saya membawa lauk daging sapi, salah seorang di antara mereka berinisiatif
untuk membuat sandwich dari terik
daging sapi tersebut. Menurut saya itu ide yang brilian. Kita tinggal pergi ke
toko membeli roti tawar, keju, dan sambal dan itu sudah cukup untuk membuat
beberapa porsi sandwich eksperimen.
Baiklah, singkat
cerita bahan-bahan telah dibeli. Eksperimen dimulai, dan ternyata hasilnya
tidaklah buruk. Sandwich terik
daging sapi ala kontrakan Pogung Rejo, inilah penampakannya.
Apabila Anda merasa setiap tahun menikmati olahan daging kurban yang itu-itu saja, mungkin Anda bisa mencoba berpikir sedikit "di luar kotak" agar suasana hari raya Anda lebih berwarna. Selamat mencoba!
No comments:
Post a Comment