Sunday, October 5, 2014

Survival di Hari Raya

Hari ini merupakan hari yang berbahagia bagi umat muslim Indonesia karena hari ini merupakan hari raya dari dua hari raya umat Islam yaitu hari raya Idul Adhha. Pada hari ini orang islam berbondong-bondong datang ke tanah lapang untuk melaksanakan salat id di daerahnya masing-masing. Selepas salat id ada yang langsung menyembelih hewan-hewan kurbannya ada yang menangguhkan penyembelihan hewan sampai satu, dua atau tiga hari ke depan.


Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada saat Idul Adhha, saya pulang ke rumah orang tua saya dan merayakan Idul Adhha di sana. Singkat cerita, saya sudah akan kembali ke tanah perantauan di Yogyakarta. Saat saya hendak berpamitan, ibu memberikan sekotak olahan daging sapi kurban berupa terik daging sapi. Jumlahnya cukup banyak. Paling tidak bisa dijadikan lauk pauk satu orang untuk tiga hari. Saat itu juga saya sudah membayangkan bagaimana saya akan menghabiskan olahan daging kurban tersebut: membeli nasi dan sayur di warung sementara lauknya dengan olahan tadi.

Sesampainya di Jogja, di luar dugaan warung-warung makan di sekitar kontrakan tutup bahkan ada yang sampai dua hari tidak buka. Batin saya, “wah ini daging mau disain ya? Masak dimakan tanpa nasi?” Saat saya beri tahukan kepada teman satu kontrakan bahwa saya membawa lauk daging sapi, salah seorang di antara mereka berinisiatif untuk membuat sandwich  dari terik daging sapi tersebut. Menurut saya itu ide yang brilian. Kita tinggal pergi ke toko membeli roti tawar, keju, dan sambal dan itu sudah cukup untuk membuat beberapa porsi sandwich  eksperimen.

Baiklah, singkat cerita bahan-bahan telah dibeli. Eksperimen dimulai, dan ternyata hasilnya tidaklah buruk. Sandwich  terik daging sapi ala kontrakan Pogung Rejo, inilah penampakannya.





Apabila Anda merasa setiap tahun menikmati olahan daging kurban yang itu-itu saja, mungkin Anda bisa mencoba berpikir sedikit "di luar kotak" agar suasana hari raya Anda lebih berwarna. Selamat mencoba!

No comments:

Post a Comment