Wednesday, July 8, 2015

Langkah-langkah Terakhir Masa Studi Sarjana (1) – Mengumpulkan Niat


Baiklah, mungkin ini sudah terlalu lama. Paling tidak sudah dua bulan berlalu sejak tulisan saya yang terakhir. Ini memang sudah memasuki saat-saat dimana ujung jalur untuk sebuah perjalanan menuntut ilmu yang dikenal dengan kuliah bagi saya dipijak. Masa-masa itu akan segera berakhir insyaAllah. Jadi, untuk saat ini saya akan sedikit berbagi pengalaman saya selama menapaki tahapan terakhir dalam sebuah masa studi sarjana (baca: skripsi).

Salah satu pengalaman yang mungkin bukan yang paling berkesan, namun menjadi tantangan terbesar adalah mengumpulkan kekuatan untuk memulai (baca: niat). Sering kali kita-kita  yang masih berjiwa muda ini memiliki banyak kesibukan dan kegemaran lain yang menjadi distraksi sehingga lupa akan tujuan hidup di dunia kuliah yang sebenarnya. Apa tujuan kuliah yang sebenarnya? Ya untuk lulus. Yang satu ini memang argumentatif. Akan tetapi setidaknya bagi saya, tujuan akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana apapun alasan ataupun pencitraan yang kita ajukan.

Kembali ke poin tentang distraksi. Ada banyak hal yang bisa dimasukkan ke dalam kategori distraksi. dari mulai yang paling tidak penting seperti main game, tidur, hangout, dsb. hingga urusan penting seperti bekerja, mengurus kegiatan dakwah, dan menyelesaikan permasalahan keluarga. Beberapa hal tersebut bisa jadi menjadi distraksi bagi sebagian dari kita. Bagi saya sendiri, distraksi paling indah adalah tidur. Pada saat banyak permasalahan seperti konfirmasi yang tak kunjung dikirim, simulasi yang tidak berjalan dengan semestinya, sampai software yang bermasalah, tidur jadi pelarian yang sangat menggiurkan. “Sudahlah ditinggal tidur saja, siapa tahu saat bangun nanti pekerjaannya sudah selesai” begitulah terkadang otak ini bisa berubah jadi sangat aneh hingga logika semacam itu sampai muncul.

Lalu bagaimana kita menghadapi distraksi dan bisa bangkit lagi menyalakan semangat? Salah satu solusi yang manjur menurut saya yaitu mengingat tujuan awal kita kuliah. Misalkan tujuan awal kita kuliah adalah sebagai tanda bakti kepada kedua orang tua (karena berbakti kepada kedua orang tua termasuk amal saleh), mengingat wajah orang tua kita bisa jadi menjadi pelecut semangat yang mujarab. Contoh lain, mungkin pada saat diterima di perguruan tinggi di antara kita ada yang memiliki cita-cita mulia ingin mensejahterakan agama dan bangsa. Dengan mengingat betapa orang-orang di sekitar kita masih banyak yang menderita, mungkin itu bisa menjadi bahan bakar bara api semangat yang sedang meredup. Nah, itu semua kembali ke diri kita masing-masing.

Menyelesaikan atau tidak menyelesaikan sesuatu memang sebuah pilihan pribadi, akan tetapi saya rasa menyelesaikan semua yang kita mulai adalah sebuah bentuk pembuktian kualitas diri dan sebuah bentuk penghargaan bagi orang-orang yang ada disekitar kita. Orang-orang yang kita sayangi, orang-orang yang menyayangi kita, dan orang-orang yang mungkin secara tidak kita sadari menitipkan sebagian harpaannya pada generasi muda seperti kita ini. Jadi, menyelesaikan skripsi sepertinya memang sebuah pilihan bijak bagi mereka yang menyebut dirinya agent of change (baca: mahasiswa). Paling tidak menurut saya.

No comments:

Post a Comment