Saya selalu mengira bahwa setiap orang memiliki meja kerjanya masing-masing. Seorang direktur punya meja kerjanya sendiri di ruangannya, seorang karyawan perkantoran memiliki meja kerjanya di kubikel-kubikelnya masing-masing, bahkan tukang becak memiliki meja kerjanya sendiri, ya, becaknya.
Sering kali kita dapati meja kerja kita berubah menjadi tak seperti pada saat pertama kali ia ditata di ruangan atau tempat kerja. Seiring bergantinya detik demi detik, hari demi hari, meja itu seakan berubah menjadi semakin berantakan karena berbagai kegiatan yang sudah kita lakukan atau karena ada banyak "sisa-sisa pekerjaan" yang tertinggal. Mungkin tidak untuk semua orang, tetapi paling tidak sebagian dari kita mengalami. Pada saat itu, bekerja di sana menjadi tidak lagi nyaman atau bahkan kondisi berantakan meja kerja itu membuat kita malas sama sekali untuk bekerja.
Sekarang bagaimana kalau kita analogikan meja kerja itu sebagai kehidupan kita sendiri. Ya, kehidupan kita ibarat sebuah meja kerja yang kita berkarya di dalamnya setiap harinya. Beberapa dari kita mungkin pernah merasa kehidupan ini terasa sangat berantakan. Seperti meja kerja itu. Apabila perasaan itu muncul, maka itulah saatnya melakukan "pembersihan".